close

Sabtu, 07 Juli 2012

Kisah Nabi

Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia pilihan yang bertugas memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Ciri-ciri mereka dikemukakan dalam Al-Qur’an,

"... ialah orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah. Mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan." (Q.S. Al Ahzab : 39).

Perbedaan antara Nabi dan Rasul adalah : seorang Nabi menerima wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu dari Allah SWT guna disampaikan kepada segenap umatnya. Para Nabi dan Rasul mempunyai 4 sifat wajib dan 4 sifat mustahil, serta satu sifat jaiz, yaitu :

1.Shiddiq (benar), Mustahil ia Kizib (dusta).

2.Amanah (dapat dipercaya), mustahil Khianat (curang).

3.Tabliqh (Menyampaikan wahyu kepada umatnya), Mustahil Kitman (menyembunyikan Wahyu).

4.Fathonah (Pandai/cerdas), Mustahil Jahlun (Bodoh).

5.Bersifat jaiz yaitu Aradhul Basyariyah (sifat-sifat sebagaimana manusia).


Di dunia ini telah banyak Nabi dan Rasul telah diturunkan, tetapi yang wajib diketahui oleh umat Islam adalah sebanyak 25 Nabi dan Rasul, yaitu :

Nabi Adam as

Nabi Idris as

Nabi Nuh as

Nabi Huud as

Nabi Shaleh as

Nabi Ibrahim as

Nabi Ismail as

Nabi Luth as

Nabi Ishaq as

Nabi Ya’qub as

Nabi Yusuf as

Nabi Syu’aib as

Nabi Ayyub as

Nabi Dzulkifli as

Nabi Musa as

Nabi Harun as

Nabi Daud as

Nabi Sulaiman as

Nabi Ilyas as

Nabi Ilyasa as

Nabi Yunus as

Nabi Zakaria as

Nabi Yahya as

Nabi Isa as

Nabi Muhammad saw

Rabu, 27 Juni 2012

HIMPUNAN KISAH PARA NABI


HIMPUNAN KISAH PARA NABI 
KISAH NABI ADAM ALAI HIS SALAM

 Setelah Allah s.w.t. menciptakan bumi dengan gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya, menciptakan langit dengan mataharinya, bulan dan bintang-bintangnya yang bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati tumbuh-tumbuhannya, mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah ditakdirkan baginya. Kekhuatiran Para Malaikat Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya menciptakan makhluk lain itu, mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah s.w.t. menciptakan makhluk yang lain itu, disebabkan kecuaian atau kelalaian mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau kerana pelanggaran yang mereka lakukan tanpa disedari. Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:"Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami, padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya, sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu, nescaya akan bertengkar satu dengan lain, akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya, sehingga akan terjadilah kerosakan

Nabi Ismail as


NABI ISMAlL

Nabi Ibrahim beserta isterinya Sarah dan khadamnya Hajar serta semua binatang ternak dan harta kekayaannya sudah pindah ke Palestin, hidup di tengah tengah keluarganya dan pengikut pengikutnya yang tak begitu banyak jumlahnya. Alangkah sedih dan pilunya perasaan Sarah, karena dia sendiri belum juga beroleh seorang anak pun, sedang umurnya sudah lanjut, dan boleh dikatakan termasuk orang yang tua, sehingga pada umurnya orang yang setua dia itu tidak mungkin beroleh anak. Maka dengan ikhlas hati, Sarah menganjurkan kepada suaminya, Nabi Ibrahim untuk kahwin dengan khadamnya sendiri bernama Hajar. Hajar sendiri adalah seorang perempuan yang mulia, baik budi pekertinya serta lurus, tak pernah berhati bengkok. Mudah mudahan, demikianlah harapan Sarah, dari perkahwinannya dengan khadam itu, Nabi Ibrahim beroleh anak, untuk perintang hidup kedua suami isteri yang sudah tua, untuk menurunkan dia menjalankan perintah Ilahi dan sebagainya. 

Nabi Ibrahim a.s

NABI IBRAHIM
Negeri Babylon subur tanahnya, makmur rakyatnya. Di dalam sejarah dunia disebutkan bahawa rakyatnya maju, bahkan dari sanalah asal usul kemajuan dunia ini. Tetapi lain keadaannya di zaman hidupnya Nabi Ibrahim. Memang subur dan makmur rakyatnya, tetapi picik dalam pengetahuan, bergelumang dalam dunia kegelapan dan kebodohan.
Di negeri yang subur dan rakyat yang makmur tetapi bodoh itu, memerintah seorang Raja yang hanya menjalankan kehendak nafsu dan dirinya sendiri. Itulah dianya Raja Namrud bin Kanan bin Kusy. Di tangannyalah letak segala kekuasaan. Dia yang memutuskan tiap tiap perkara. Apa saja yang dikatakannya, itulah undang undang yang harus dijalankan oleh rakyatnya.
Bila ada seorang saja yang membantah kata-kata Raja, dinyahkan orang itu dengan kekuatan mata pedang. Kerananya tak seorang juga rakyat yang dapat menjalankan akal dan fikiran sendiri. Tetapi hanya tunduk kepada apa yang diperintahkan si Raja, sekalipun bagaimana juga. Rakyat semakin jauh terperosok ke lembah kegelapan dan kebodohan.
Raja itu pulalah yang memerintahkan membuat patong dari batu. Dan telah menjadi kegemaran Raja itu untuk memuja muja patong batu yang terbaik. Kemudian si rakyat banyak diperintahkan sang Raja menyembah nyembah patong dari batu itu. Itulah Tuhan, kata Raja, sedang rakyat hanya diberi kesempatan untuk tunduk saja.
Hal itu lama kelamaan menambah bodohnya rakyat, sehingga dengan rakyat yang bodoh itu, keadaan masyarakat bertambah buruk dan kacau juga. 


Nabi Saleh a.s

NABI SALEH
Bangsa Ad sudah lenyap binasa, karena dosa yang mereka perbuat. Negeri mereka sudah tandus dan kosong. Tetapi lama kelamaan di negeri itu terdapat satu bangsa yang menempati dan mendiaminya. Bangsa baru ini dinamakan dalam al-Quran, bangsa Tsamud. Merekalah yang berkuasa di atas bumi yang dikuasai oleh bangsa Ad dahulu itu.
Negeri itu dibinanya kembali, sehingga menjadi negeri yang makmur, lebih makmur lagi dari zaman bangsa Ad yang sudah lenyap itu. Penuh dengan kebun kebun, taman taman yang indah permai, dengan hasil yang berlipat ganda. Berdirilah kembali rumah rumah dan gedung gedung yang besar dan molek merupakan istana istana yang indah. Malah bukit bukit yang tinggi itu mereka lubangi menjadi rumah tempat tinggal yang teratur. Dengan rumah yang berupakan benteng benteng perlindungan yang kukuh kuat itu, mereka maksudkan dapat menjaga keselamatan diri dan keluarga mereka dari berbagai-bagai gangguan manusia dan alam. Hidup bangsa Tsamud ini penuh dengan harta kekayaan, senang bahagia tidak kekurangan suatu apa.
Hanya seperkara, sebagaimana juga bangsa Ad dahulu, mereka lupa sama sekali kepada Tuhan, tidak kenal sama sekali kepada Allah. Karena itu lama kelamaan mereka semakin jahat, jauh dari segala yang baik, malah menjadi sombong sesombong sombongnya dengan harta dan kekayaan yang mereka miliki itu. Mereka kira yang harta kekayaan mereka itu akan kekal di tangan mereka, kesenangan dan kebahagiaan hidup mereka akan tetap selamanya. Lalu mereka berbuat sekehendak hati mereka sendiri, menyembah dan memuja pula terhadap batu batu yang mereka buat sendiri merupakan patung. Tepat sebagaimana yang sudah terjadi di zaman Ad.
Kepada mereka lalu diutus Allah pula seorang Utusan, Saleh namanya. Untuk membawa mereka mengenal Allah, mensyukuri nikmat Allah, meninggalkan menyembah batu batu yang tidak berhak disembah itu.


Minggu, 24 Juni 2012

Nabi Hud a.s


NABI HUD
Alhambra Granada Sepanyol

Nabi Noh dan pengikut pengikutnya yang terdiri dari orang orang yang beriman telah diselamatkan Allah dari bahaya maut. Semua musuh mereka yang terdiri dari orang-orang kafir yang jahat, seluruhnya sudah musnah. Orang-orang beriman yang selamat ini, setelah berhenti banjir dahsyat itu, di bawah pimpinan Nabi Noh semakin tebal iman mereka, semakin percaya kepada Nabi Noh dan ajarannya. Mereka tidak berhenti henti mengucap syukur dan beribadat menyembah Allah yang telah menyelamatkan mereka. Makin terasa sampai sedalam dalamnya dalam jiwa raga mereka akan kebesaran Allah dan kekuasaanNya. Demikianlah berjalan beberapa abad pula lamanya. Manusia hidup rukun dan damai, iman dan taqwa, senang, tenang dan bahagia sekali.

Sabtu, 23 Juni 2012

Nabi Nuh A.s



NABI NOH
PENCIPTA KAPAL PERTAMA
Kalau benarlah apa yang di katakan oleh Hisyam bin Muhammad bin as-Saib al-Kalby, bahawa Adam dan Hawa mula pertama diturunkan Allah ke permukaan bumi, di daerah pergunungan yang paling subur bernama Gunung Nut, India. Sedang menurut Ahmad Zaky, Gunung Nut itu nama aslinya adalah Gunung Rahun, dimana Adam pertama kali diturunkan. Di sanalah Adam dan Hawa hidup dan berketurunan. Di antara keturunan Adam dan Hawa ada yang hidup berpindah randah, tentu saja dengan tujuan mencari tempat yang lebih baik, udara yang lebih nyaman, atau penghasilan yang lebih mudah mendapatkannya. Dengan jalan begitu, manusia makin lama makin banyak jumlahnya, dan daerah yang mereka tempati semakin luas pula, berkembang ke Timur dan ke Barat, ke Utara atau ke Selatan. Beberapa abad kemudian, dunia ini menjadi ramai dan semakin ramai. Pada abad pertama sampai kelima menurut Said yang diambil dari perkataan Qatadah (Sahabat Rasulullah s.a.w.), mereka boleh dikatakan hidup dalam keadaan aman dan tenteram, dengan kepercayaan yang benar sesuai dengan ajaran Adam dan Hawa yang sangat giat menunjuki akan anak turunan-nya agar jangan sampai tersesat dan celaka, seperti apa yang sudah terjadi antara adik dan kakak yang bernama Qabil dan Habil. Tetapi dalam abad-abad yang berikutnya, iaitu kira-kira pada turunan yang kelima atau keenam dari Adam dan Hawa, mulailah timbul kerosakan dalam kepercayaan mereka. Ajaran Adam dan Hawa nenek moyang mereka, sudah mereka lupakan. Lalu timbullah berbagai-bagai kerosakan, kekacauan atau perselisihan antara mereka. Diriwayatkan oleh 


Nabi Adam a.s


NABI ADAM
Kemudian diciptakan Allah pula ADAM sebagai manusia yang pertama, untuk menghuni dibumi luas yang sudah terbentang, beranak dan berketurunan menjadi manusia banyak, berpuak puak dan berbilang bangsa, berselerak ke seluruh pelosok bumi.
Maksudnya manusia itu diciptakan Allah, ialah agar manusia itu menyembah dan sentiasa mentaati segala perintahNya serta juga menjadi pengatur bumi yang tidak teratur; bercucuk tanam, mendirikan rumah, memelihara ternakan, dan sebagainya.
Allah memberitahu maksudNya kepada para Malaikat, "Aku ingin mencipta manusia untuk menguruskan muka bumi".
Para Malaikat lalu menjawab, "Apakah manusia yang Engkau ciptakan itu untuk mengurus bumi, ya Tuhan kami? Tidakkah manusia itu nanti akan merosakkan bumi dan akan menumpahkan darah berbunuhan? Berbanding dengan kami yang sentiasa patuh dan memuliakan Engkau".
Lalu Allah menjawab. "Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak mengetahui".
Ya, Tuhanlah yang lebih tahu rahsia apa yang terkandung dari kejadian manusia ini. Tuhanlah yang lebih tahu kenapa kita manusia yang diciptakan Tuhan untuk mengatur bumi, sekalipun Tuhan tentu sudah tahu pula, bawah manusia di permukaan bumi ini akan berbuat kerosakan, akan bersilang sengketa, akan berbunuh bunuhan menumpahkan darah.
Tetapi janganlah sampai kita lupakan, bahawa Tuhan juga tahu, bahawa tidak semuanya manusia itu perosak, tidak semua manusia suka bersengketa dan berbunuh bunuhan. Di antara manusia yang banyak itu, ada banyak pula yang baik, yang selalu berbuat kebajikan terhadap sesama manusia, selalu berusaha dan berjuang untuk keselamatan dan kebahagiaan hidup manusia. 


Setelah mendengar jawapan Allah yang pendek, tetapi mempunyai erti dan maksud yang amat dalam itu, semua Malaikat menjadi diam, tidak menjawab lagi. Hanya berkata dengan berbisik antara sesama mereka: "Memang benar! Tuhan kita Maha Mengetahui segala sesuatu, dari perkara yang sekecil kecilnya sampai kepada perkara yang sebesar besarnya. Ia mengetahui segala yang zahir dan yang batin, yang kelihatan oleh mata dan yang tidak kelihatan. Tidak ada satu perkara dan kejadian yang bagaimana juga kecilnya yang terjadi di langit dan di bumi atau antara keduanya yang tak diketahui oleh Tuhan."
Apa saja yang Allah ciptakan, tentu ada guna dan faedahnya, tentu ada maksud dan tujuannya. Tidak satu benda pun yang diciptakan Allah akan sia sia. Hanya kita sendiri yang tidak atau belum mengetahuinya.
Allah meneruskan firmanNya terhadap para Malaikat itu: "Manusia itu, iaitu Adam, akan Aku ciptakan dari tanah. Apabila sudah terbentuk dan selesai, akan Aku hembuskan kepadanya rohKu, agar dia menjadi hidup, dapat bergerak, berperasaan, berpengertian dan berkesedaran. Bila Adam sudah menjadi hidup dengan pengertian dan kesedaran, hendaknya kamu sekalian sujud memberi hormat kepadanya."

Malaikat adalah suatu makhluk Allah yang mempunyai kesedaran yang amat tinggi. Dengan kesedaran yang amat tinggi itu, mereka menjadi makhluk yang mulia, selalu bertasbih dan beribadat mensucikan, membesarkan dan memuji muji Allah, selalu taat menjalankan apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka. Mereka tak pernah derhaka atau melanggar perintah Allah, tanpa makan dan minum, tanpa rehat atau tidur, mereka selalu melaksanakan segala macam tugas yang di bebankan Allah atas mereka masing masing sampai hari kiamat.
Bila mereka itu makhluk yang tinggi dan mulia, mengapa Allah memerintahkan mereka untuk sujud atau menghormati Adam? Apakah Adam atau manusia lebih tinggi dan lebih mulia daripada Malaikat?
Pertama kita harus ingat, bahawa Allah memerintahkan Malaikat sujud kepada Adam, bukanlah dalam erti menyembah, melainkan dengan erti menghormati. Menghormati Adam tidak dapat diertikan menghormati manusia anak cucu Adam. Jadi penghormatan ini khusus terhadap peribadi Adam.
Mengapa peribadi Adam harus dihormati oleh para Malaikat? Hal ini disebabkan oleh kerana peribadi Adam mempunyai keistimewaan yang banyak sekali dan luarbiasa, yang tidak dipunyai oleh manusia manusia lain atau makhluk yang mana pun juga. Keistimewaan keistimewaan yang luar biasa itu adalah sebagai berikut:
Adam adalah manusia pertama. Sebelum Adam, belum ada manusia. Seluruh manusia selain Adam, semuanya adalah keturunan Adam. Di antara manusia keturunan Adam itu, ada yang menjadi Nabi dan Rasul, menjadi orang orang suci. Diantaranya ada orang pandai dalam berbagai bidang, yang menyebabkan kemajuan hebat bagi manusia dari abad ke abad. Lihatlah kemajuan anak cucu Adam yang hidup diketika ini.
Sekalipun ada pula diantara anak cucu Adam sendiri yang menjadi perosak dan penjahat. Sebab itu, memang sudah sepatutnya kalau para Malaikat memberikan penghormatan atau sujud kepada Adam sebagai manusia pertama dan mempunyai turunan yang hebat itu.

Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam (Bahasa Arab: نبي محمد صلى الله عليه وسلم‎) adalah pesuruh Allah yang terakhir. Baginda adalah pembawa rahmat untuk seluruh alam dan merupakan Rasulullah bagi seluruh umat di dunia. Sesungguhnya Nabi Muhammad merupakan satu anugerah dan kurniaan Allah SWT kepada umat manusia untuk menunjukkan jalan yang lurus dan benar. Baginda bukan sahaja diangkat sebagai seorang rasul tetapi juga sebagai khalifah, yang mengetuai angkatan tentera Islam, membawa perubahan kepada umat manusia, mengajarkan tentang erti persaudaraan, akhlak dan erti kehidupan yang segalanya hanya kerana Allah SWT. Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah, Arab Saudi dan kembali ke rahmatullah di Madinah. Walaupun Nabi Muhammad merupakan Rasul dan Nabi terakhir bagi umat manusia dan seluruh alam oleh orang Islam, tetapi orang-orang Yahudi dan Nasrani enggan mengiktiraf Muhammad sebagai Nabi dan Rasul. Dalam Islam, Nabi Muhammad merupakan pelengkap ajaran Islam setelah Nabi Musa dan Nabi Isa. Beliau juga digelar Al Amin (Bahasa Arab الأمين) yang bermaksud 'yang terpuji'.
Surah Al-Anbiya, ayat 107 bermaksud:
Surah Al-Anbiya, ayat 107
"Dan tidak kami (Allah) utuskan kamu (wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam."

Cerita Nabi

Cerita Nabi By Kang Izmal
Cerita Nabi
       Ketika melihat sejarah tentang Cerita Nabi kita pasti merasa terenyuh dan mengeluarkan air mata karena betapa dahsyatnya perjuangan perjuangan beliau sehingga samapi sekarang kita merasakan hasilnya perjuangan perjuangan beliau,banyak sekali Cerita Nabi yang termuat dalam Alqur'an dan hadits,adapun Pengertian Nabi dan Rasul - Para nabi merupakan orang yang diberi wahyu (ajaran Islam yang mengandungi peraturan tertentu) oleh Allah S.W.T sebagai panduan hidup dirinya sendiri.Sedangkan Rasul adalah nabi yang diperintahkan oleh Allah S.W.T untuk menyampaikan wahyu tersebut kepada manusia sejagat pada zamannya. Rasul dan nabi terakhir ialah Nabi Muhammad S.A.W yang ditugaskan untuk menyampaikan Islam dan peraturan yang khusus kepada manusia di zaman baginda hingga kelak nanti tiba hari kiamat. Selepas kewafatan baginda, tugasnya itu disambung oleh orang Islam yang menjadi pengikutnya. 

Sebagai seorang Islam,kita perlu patuh kepada rukun Iman,dan Rukun Iman yang kedua yaitu percaya kepada para nabi dan para rasul. Tidak diketahui berapakah jumlah para nabi yang sebenar tetapi adalah dianggarkanmereka berjumlah lebih kurang 100,000 orang dan manakala para rasul pula dianggarkanberjumlah 300 orang. Walau bagaimanapun jumlah ini tidak dapat dipastikan.Jumlah para Nabi dan Rasul sangat banyak. Namun yang harus diimani ada 25 Rasul sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al-Quran. Beliau adalah :